Pengertian Kista
sumber: http://wanenoor.blogspot.com/2012/01/pengertian-penyebab-dan-solusi.html#.UbBp3laTicI
Kista
berarti kantung yang berisi cairan. Kista adalah suatu benjolan yang tumbuh di jaringan normal, suatu
keadaan yang abnormal dan
merupakan tumor jinak
di yang paling sering ditemui. Bentuk kista berupa kistik, berisi cairan kental, cairan seperti minyak yang diselaputi oleh lapisan
bisa tebal bisa tipis dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada
yang berisi udara, cairan, nanah,
ataupun bahan-bahan lainnya.
Ganas dan tidaknya kista dibedakan menjadi dua, yaitu non-neoplastik dan
neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis
sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sedangkan kista neoplastik umumnya harus
dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya.
Penyebab kista sebenarnya kurang begitu jelas, ada yang
mengatakan akibat benturan sehingga tumbuh lapisan di tempat benturan ada yang
menyebutkan sebagai awal dari suatu penyakit kanker. Demikian juga dengan
endometriosis, yang merupakan jaringan rahim yang tumbuh di luar rahim dan ikut
berkembang sesuai dengan siklus haid. Endometriosis memang merupakan salah satu
kendala yang menghambat perolehan keturunan.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat
menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah
diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan
penderitanya. Kista pada indung telur bila telah diangkat masih memungkinkan seseorang
mempunyai keturunan asalkan indung telurnya tidak ikut diangkat, ada yang
diangkat salah satu indung telurnya, jadi tinggal satu tapi dia masih bisa
memperoleh keturunan
Tipe (macam- macam ) Kista
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah
vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis.
Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar
bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi
epidermal.
Kista Ovarium
Paling
banyak di derita adalah kista pada ovarium / indung telur, sehingga dalam
artikel ini banyak dibahas tentang kista ovarium.
Ovarium adalah
salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi menghasilkan ovum (sel
telur).di ovarium juga terjadi proses dan tempat pematangan sel telur / ovum
serta mengahasilkan hormon estrogen dan progesteron. Pada wanita mempunyai sepasang ovarium yang
terletak di kanan dan kiri uterus (rahim) dan berupa kelenjar berbentuk biji
buah kenari, serta bawah tuba uterina / kantong kemih dan terikat di sebelah
belakang oleh ligamentum latum uteri. Sepasang ovarium tersebut menghasilkan
300.000 sel telur. Sel telur yang dikelilingi oleh lapisan sel epiteloid
granulosa disebut folikel. Ada dua
hormon yang penting untuk fungsi penuh ovarium yaitu FSH (Follicle-Stimulating
Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone).
Kista ovarium (atau kista indung
telur) adalah kantung berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak
di indung telur (ovarium). Kista indung
telur dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause, juga
selama masa kehamilan.
Kista pada
ovarium / indung telur berupa kantong yang berisi cairan berwarna coklat yang
biasa disebut dengan kista indung telur. Kista indung telur biasanya tidak
bersifat kanker. Bila kista tersebut masih kecil, biasanya tidak menimbulkan
gejala apa-apa. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meyakinkan bahwa
hal itu bukan kanker. Kista yang besar atau kista yang berjumlah banyak dapat
menyebabkan perut wanita membuncit. Selain itu, hal itu juga dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada panggul, sakit pinggang dan rasa sakit saat berhubungan
seksual.
Penyebab (Etiologi) Kista ovarium / indung telur
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium. Secara umum kista indung
telur disebabkan oleh gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise
dan indung telur itu sendiri. Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja,
antara masa pubertas sampai menopause, bahkan selama masa kehamilan.
Beberapa faktor
resiko berkembangnya kista ovarium, adalah wanita yang biasanya memiliki:
- Riwayat kista ovarium terdahulu
- Riklus haid tidak teratur
- Rerut buncit
- Renstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih
muda)
- Rulit hamil
- Renderita hipotiroid
- Renderita kanker payudara yang pernah
menjalani kemoterapi (tamoxifen)
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab
inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe
kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak
ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium
yang tidak terkontrol.
Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat
dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan
terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa
kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang
nantinya akan menjadi kista. Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa
darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil
ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal
tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid.
Terbentuknya kista
yaitu sebagai berikut, Wanita normal biasanya memiliki dua ovarium seukuran
kenari di sisi kiri & kanan rahim. Masing-masing ovarium menghasilkan satu
telur yang terbungkus dalam folikel (kantong). Ketika telur keluar, hormon
estrogen akan memberi sinyal kepada rahim. Pada gilirannya, lapisan rahim mulai
menebal dan mempersiapkan pembuahan telur oleh sperma (kehamilan). Bila telur
tidak dibuahi, maka seluruh isi rahim akan dikeluarkan dalam bentuk haid
bulanan.
Jika folikel gagal untuk pecah dan melepaskan
telur, cairannya tetap tinggal dan dapat membentuk kista kecil ( lebih kecil
dari 4 cm). Ini normal terjadi dan biasanya terjadi pada salah satu ovarium.
Kondisi ini disebut sebagai kista fungsional, biasanya akan hilang dengan
sendirinya, dan tidak perlu diobati.
Tipe / Jenis Kista Normal
Kista Fungsional
Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini
berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus
menstruasi yang normal.
Kista
fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk
melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah
pecah, kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat
menstruasi. Kista fungsional terdiri
dari: kista folikel dan kista korpus luteum. Keduanya tidak mengganggu, tidak
menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.
Tipe Kista Abnormal
Kista abnormal adalah kista yang tidak
normal, tidak umum, atau tidak biasanya (ada, timbul, muncul, atau terjadi).
Semua tipe atau bentuk kista -selain kista fungsional- adalah kista abnormal,
misalnya:
1. Cystadenoma
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya
bersifat jinak, namun dapat membesar dan dapat menimbulkan nyeri.
2.
Kista coklat (endometrioma)
Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat karena
berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
3.
Kista dermoid
Merupakan kista yang yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit,
kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di kedua bagian indung
telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
4.
Kista endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di luar
rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium
setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi dan
infertilitas.
5.
Kista hemorrhage
Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga menimbulkan nyeri
di salah satu sisi perut bagian bawah.
6.
Kista lutein
Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Beberapa tipe kista lutein
antara lain:
a. Kista
granulosa lutein
Merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum ovarium yang fungsional.
Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat membesar akibat dari
penimbunan darah yang berlebihan saat menstruasi dan bukan akibat dari tumor.
Diameternya yang mencapai 5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul.
Jika pecah, akan terjadi perdarahan di rongga perut.
Pada wanita
yang tidak hamil, kista ini menyebabkan menstruasi terlambat, diikuti
perdarahan yang tidak teratur.
b. Kista
theca lutein
Merupakan kista yang berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami.
Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor ovarium dan terapi hormon.
7.
Kista polikistik ovarium
Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel
telur secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar
karena bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap
(persisten), operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak
menimbulkan gangguan dan rasa sakit.
Kista
ovarium ada yang bersifat jinak dan ganas (kanker). Biasanya kista yang
berukuran kecil bersifat jinak. Kista ovarium sering ditemukan secara tidak
sengaja pada pemeriksaan rutin.
Gejala dan Tanda Penderita Kista
Kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan
tidak sengaja terdeteksi melalui USG saat pemeriksaan rutin kandungan. Namun,
beberapa orang dapat mengalami gejala ini:
- Kram perut
bawah atau nyeri panggul yang timbul tenggelam dan tiba-tiba menusuk
- Siklus
haid tidak teratur
- Perut
bawah sering terasa penuh atau tertekan
- Nyeri haid
yang luar biasa, bahkan terasa hingga ke pinggang belakang
- Nyeri
panggul setelah olahraga intensif atau senggama
- Sakit atau
tekanan yang menyertai saat berkemih atau BAB
- Mual dan
muntah
- Rasa nyeri
atau keluarnya flek darah dari vagina
Manifestasi klinis kista ovarium antara lain:
1. Sering tanpa gejala.
2. Nyeri saat menstruasi.
3. Nyeri di perut bagian bawah.
4. Nyeri pada saat berhubungan badan.
5. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
6. Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau
buang air besar.
7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah
yang keluar banyak.
Adapun
manifestasi klinis kanker ovarium antara lain:
1. Perubahan menstruasi.
2. Rasa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama
(dyspareunia).
3. Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung, mual.
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang
air besar (= sembelit, konstipasi, obstipasi)
5. Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing.
6. Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa
sesak.
7. Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut
terasa penuh).
8. Rasa mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga.
9. Rasa nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).
Penegakan
Diagnosis
Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan
ultrasonografi atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi
screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor).
Pemeriksaan
Laboratorium
Di dalam praktek, jika diperlukan dokter kandungan akan menganjurkan untuk
melakukan pemeriksaan sekret (yang meliputi: Trichomonas, Candida/jamur,
bakteri batang, bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel, dan pH) dan
hematologi, misalnya: Hb (Hemoglobin).
Pencagahan
dan Pengobatan bagi Penderita Kista
Untuk benar-benar bebas dari kista, seorang wanita perlu menjaga berat
badan (tidak gemuk di daerah perut), diet sehat (mengurangi konsumsi daging)
dan rajin berolah-raga.
Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan
menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya
yang pecah namun tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini
termasuk jinak dan tidak memerlukan penanganan medis. Kista biasanya ditemukan
secara tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG.
Meskipun demikian, pengawasan tetap harus dilakukan
terhadap perkembangan kista sampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila
memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista dapat diabaikan karena akan
mengecil sendiri.
Pemeriksaan USG sangat berperanan dalam menentukan
langkah penatalaksanaan kista ovarium. Dengan USG dapat dilihat besarnya kista,
bentuk kista, isi dari kista dan lain sebagainya.
Jika memang kista ovarium tumbuh membesar dan
menimbulkan keluhan akibat dari peregangan organ sekitar kista maka perlu
dipertimbangkan untuk melakukan operasi pengangkatan kista. Jangan lupa untuk
segera membawa jaringan kista ke laboratorium patologi anatomi untuk mengetahui
kemungkinan kista tersebut berkembang menjadi kanker.
Penatalaksanaan
1. Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1-2
bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu
atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker).
2.
Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni dilakukan
pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi. Biasanya untuk
laparoskopi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk
laparotomi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.
3.
Terapi Herbal
Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat untuk mengatasi kista
ovarium menurut Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma:
a. 60 gram
temu putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar, direbus
dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali
sehari, setiap kali minum 150 cc.
b. 30 gram
daun dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota dewa kering,
direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk
dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
c. 60 gram
benalu yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular
kembang putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring,
airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Catatan:
rumput lidah ular kembang putih kering dapat dibeli di toko obat tionghoa
dengan nama bai hua she she cao. Untuk perebusan gunakanlah periuk tanah, panci
enamel, atau panci kaca. Pilihlah salah satu resep di atas, minumlah secara
teratur, dan tetap berkonsultasi ke dokter untuk memantau/ mengevaluasi hasil
terapi.
Pengobatan secara medis
Kista folikel
Kista ini tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu
60 hari. Tetapi harus tetap dikonsultasikan pada dokter.
Kista lutein
a. Kista granulosa lutein yang sering terjadi pada wanita hamil akan sembuh
secara perlahan-lahan pada masa kehamilan semester ketiga, sehingga jarang
dilakukan operasi.
b. Kista teka lutein akan menghilang secara spontan jika faktor penyebabnya
telah dihilangkan.
Kista polisistik
indung telur
Untuk kista yang persisten, operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista
tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit. Bagi wanita yang
menjalani operasi kista indung telur, sebaiknya tidak melakukan hubungan
seksual dalam masa penyembuhan.
Pengobatan secara tradisional juga
bisa dilakukan dengan ramuan tanaman berkhasiat obat. Berikut ini beberapa
contoh resep/ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi
kista ovarium/indung telur.
60 gram temu
putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan
600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali sehari,
setiap kali minum 150 cc.
30 gram daun
dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota dewa kering,
direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk
dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
60 gram benalu
yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular kembang
putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya
diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Catatan :
pilih salah satu
resep, lakukan secara teratur, dan tetap konsultasi ke dokter
untuk perebusan
gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
Rumput lidah
ular kembang putih kering dapat dibeli di toko obat tionghoa dengan nama bai
hua she she cao.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pasien
dapat juga mengkonsumsi suatu ramuan herbal (100% NATURAL) yang
mengandung ekstrak Typhonium Flagelliforme (tanaman Keladi Tikus) dan bahan
alami lainnya tuk membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini mengandung Ribosome inacting protein
(RIP), yang berfungsi menonaktifkan perkembangan sel tumor, merontokkan sel
tumor tanpa merusak jaringan sekitarnya dan memblokir pertumbuhan sel tumor.
Kista ovarium berukuran kecil biasanya tidak
membahayakan janin dan tidak beresiko menimbulkan komplikasi kehamilan.
Kista ovarium
berukuran besar (6-8 cm) dapat menimbulkan masalah bagi ibu hamil.
Kadang-kadang, kista ini tumbuh pada batang yang memutar dan pecah, menyebabkan
rasa sakit pada Ibu. Meskipun substansi yang pecah ini tidak membahayakan
pertumbuhan janin, namun rasa sakit yang luar biasa dapat memicu kelahiran
prematur ataupun keguguran.
Dokter biasanya akan memberikan obat pereda
sakit yang aman bagi Ibu dan janin sambil terus mengamati perilaku kista.
Biasanya kista mengecil dan menghilang dengan sendirinya pada trimester kedua
kehamilan. Bila tidak juga ada tanda-tanda mengecil ataupun pecah, operasi
pembedahan mungkin disarankan.
Perbedaan Kista dengan Mioma
Kista berbeda dengan mioma. Kista berbentuk
cairan, sedangkan mioma berbentuk massa solid (tumor). Kista biasanya tumbuh
dalam ovarium (indung telur) wanita, sedangan mioma pada dinding rahim wanita.
Pada kenyataannya, seorang wanita bisa mengalami baik kista maupun mioma secara
bersamaan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kista
http://netsains.com/2009/08/tips-praktis-mengatasi-kista-ovarium/
http://www.cancerhelps.com/kista.htm
http://www.blogdokter.net/2008/05/30/kista-ovarium/
http://racik.wordpress.com/2007/04/07/mengatasi-kista-ovarium-dengan-ramuan-tumbuhan-obat/