belajar berenang

belajar berenang

Reuni setelah 30Th Alumni SMP YASPORBI I

Reuni setelah 30Th Alumni SMP YASPORBI I
Semoga kita selalu bersilaturahmi

Kamis, 17 Januari 2008

Nelayan Lumpuh akibat mencari ikan di laut

Penggunaan Bom ikan memang memberikan jumlah hasil laut yang sangat besar akan tetapi dapat merusak ekosistem laut karena cara ini tidak dapat memilih ikan yang kecil atau besar, semua ikan yang terkena bom akan tertangkap dan siap di kumpulkan oleh nelayan.

Para nelayan dan penyelam mengumpulkan ikan yang terkena bom dengan cara menyelam ke dasar laut dan dengan cepat berusaha mengumpulkan semua ikan itu serta kembali ke daratan, hal ini berlangsung berkali kali sehingga akumulasi kegiatan menyelam ini menyebabkan bahaya.

Di sebuah Pulau yang berjarak 2 -4 jam perjalanan dari Pelabuhan Paotere dan memiliki penduduk mayoritas yang bekerja sebagai nelayan. Umumnya mereka mendapatkan upah mengumpulkan ikan hasil bom.
Kesulitan hidup yang menerpa seluruh masyarakat ini dikarenakan tidak adanya pilihan pekerjaan lain.

Akibatnya, nelayan menderita kelumpuhan akibat kegiatan menyelam yang tidak sesuai prosedur. Para nelayan dan penyelam mengumpulkan ikan yang terkena bom dengan cara menyelam ke dasar laut.
Diantara penderita ditemukan pula keluarga yang memiliki lebih dari satu orang penderita, umumnya orang tua dan anaknya.



Seorang penderita Dg Se’re berkeluh dalam bahasa Makassar ” Harga ikan saat ini semakin mahal dan sulit didapat”

Hanya nelayan bermodal kuat yang menggunakan kompresor dalam kegiatan menyelam memungkinkan menyelam lebih dalam. Meskipun adapula yang memilih bekerja di pesisir pantai.

Kegiatan relawan PMI, telah melakuan pendataan penderita dengan juga melakukan penanganan fisik penderita dengan teknik Pemijatan pada penderita.
Upaya ini meskipun sederhana dapat memetakan jumlah penderita kelumpuhan. Upaya lanjut untuk merawat penderita kelumpuhan pada usia 14 sd 40 tahun sangat diperlukan.

Pendataan 2006 ditemukan sebanyak 13 orang nelayan penyelam menderita lumpuh akibat menyelam, Keseluruhan kelompok penyelam di 3 pulau (P. arang Lompo, P. Kodingaren, P. Lumu lumu adalah sebanyak 104 kelompok ) dengan 996 orang anggota.

Dr Robert KaPuskesmas dan juga merangkap Pimpinan PMI Cab Makassar menuturkan ” Peraturan yang telah ditetapkan sulit diterapkan karena Penyelam mengejar waktu - saat ikan terkumpul dan menanti diangkat ke atas air”.

Upaya ini akan terus dilakukan oleh PMI Cabang Makassar di Pulau ini dalam Pendataan jumlah penderita dan Upaya penanggulangan Kelumpuhan akibat Pekerjaan yang berbahaya. Upaya lain dengan penyiapan alat penetralisasi tubuh yang mengalami akibat penyelaman ini sangat dibutuhkan.

#
Kegiatan menyelam yang berbahaya menyebabkan penyelam mengalami kelumpuhan

#
Contact Person: Sulaiman - PMI Cab Kota Makassar
Telp: 62 411 878698 - 854221